Denkesyah 09.04.01 Kupang Tunjuk Dua Orang Tiap Hari, Perbaikan Status Gizi Anam, Pola Asuh Ibu (Pemberian Makan) dan Sanitasi Untuk Stunting Di Desa Sumlili.

Penerangan161 - Dandenkesyah 09-04-01/Kupang Letkol Ckm dr. Boy Ramurthi, M.A.R.S., menunjuk dua orang anggota untuk memantau setiap hari perkembangan anak-anak 7 orang dari 13 orang Anak stunting, di Desa Sumlili Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang terdiri dari 5 Dusun anak yang menderita stunting, ini benar-benar di perhatikan khusus oleh Denkesyah 09-04-01 Kupang, sebagai koordinator stunting dalam program Miniatur Program Unggulan TNI AD di Wilayah Korem 161/Wira Sakti di Desa Sumlili Kupang Barat. Sabtu ( 25/03/2023).

Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.

Salah satu fokus Denkesyah 09-04-01 Kupang saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak di Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Desa Sumlili dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi “Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu Ketahanan Pangan (Makanan Bergizi) Pentingnya Pola asuh Ibu dalam pemberian Makanan kepada anaknya, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih”, tutur Letda Ckm (K) drg Kartika Uloli.

Diterangkan oleh Serda Juprianus Ngai Lalu, salah satu pendampingan Stuniting yang di perintahkan oleh Dandenkesyah 09-04-01/Kupang Letkol Ckm dr. Boy Ramurthi, M.A.R.S., untuk mendamping setiap hari untuk membantu Status Gizi Anak Stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa Susu, Biskuit/Keju kepada 7 anak di Desa Sumlili, Pengecekkan Kesehatan Anak, dan Pemberian asupan gizi tambahan berupa Tambahan Lauk Pauk yg rutin dilaksanakan setiap Hari Jumat, serta Edukasi kepada Orang tua anak untuk mendukung pemulihan gizi anak-anak di Desa Sumlili. Lanjutnya bahwa, ada 7 anak dari 13 anak yaitu; Berto.M, tinggi badan dan berat badan sebelum kami melaksanakan pendamping Stunting, yaitu tinggi badan 86,2 Cm dan berat badan 10,5 Kg, setelah ada pendamping, tinggi badan 86,8 dan berat badan 10,7. Kemudian yang ke Dua, Damaira.S sebelum kami melaksana pendamping Stunting, tinggi badan 76,5 Cm dan Berat Badan 8,6 Kg, sesudah  melaksanakan pendamping stunting tinggi badan 76,6 dan Berat Badan 8,8 kilo, "Kemudian yang ke tiga atas nama Klarah. H, sebelumnya tinggi badan 96 Cm dan berat badan 13 kilo, tinggi sesudah melaksanakan pendampingan stunting berat badan 13,2 tinggi badan 97 Cm. Yang ke empat", ucap dia.

Derik Ndun, tinggi badan dan berat badan sebelum pendamping 14,1 dan tinggi badan 98,6 Cm, sudah melaksana pendamping Stunting tinggi badan 98,7  Cm dan berat badan  14,2 kilo.Yang ke lima, Stefanus tinggi badan sebelum 90,2 dan berat badan 10,9 kilo, sesudah ada pendamping tinggi badan 90,8 dan berat badan 11,3. Yang ke enam, Galatea.S tinggi dan berat badan sebelumnya yaitu  77 Cm dan berat badan 8 Kg, sesudah ada pendamping, tinggi dan berat badan, tinggi badan 77,4 Cm dan berat badan 8,7 kilo, dan yang ke tujuh, "Ella.L tinggi badan dan berat badan sebelum pendamping, tinggi badan 79 Cm dan berat badan 9 kilo, sesudah pendamping stunting tinggi 79 Cm dan berat badan 9,2 Cm", paparnya. (Penrem)

Bagikan :