Sejarah Singkat Korem 161/ Wira Sakti

  1. Komando pasukan khusus Bali yang berada dibawah pimpinan Mayor Sitanala dihapuskan dan dimasukan kedalam Komando Pasukan ( Brigade Sunda kecil ) mulai tanggal 14 Juli 1950, sejak itu pula Komando Pasukan Sunda kecil dibawah pimpinan Letkol RA. Kosasih yang bertanggungjawab atas pengamanan seluruh pulau-pulau di Nusa Tenggara.
  2. Komando Pasukan Sunda kecil dibawah pimpinan Letkol RA. Kosasih membagi wilayah Nusa, Tenggara menjadi 4 (empat) Sub wilayah masing- masing :
    1. Sub wilayah Bali dibawah pengawasan Mayor Sitanala berkedudukan di Denpasar.
    2. Sub wilayah Lombok dan Sumbawa di bawah pengawasan Lettu Basyah berkedudukan di Mataram.
    3. Sub wilayah Flores, Alor, Solor, Kei, dan Aru dibawah pengawasan Mayor Abdulah ( Danyon 711 ) berkedudukan di Atambua.
    4. Sub wilayah Timor, Sawu, Rote dan Sumba berada dibawah pengawasan Mayor Sukendro ( Danyon 710 ) berkedudukan di Kupang.
  3. Pada tahun 1951 Pimpinan Komando pasukan C/ Sunda kecil merubah pembagian wilayah Nusa Tenggara dari 4 Sub wilayah ( Sektor ) menjadi 6 sektor sebagai berikut:
    1. Sektor I : Meliputi seluruh wilayah Bali (kecuali KMK Denpasar)
    2. Sektor II : Meliputi wilayah Lombok dan sekitarnya.
    3. Sektor III : Meliputi seluruh Wilayah Sumbawa dan sekitarnya.
    4. Sektor IV : Meliputi Sumba dan Pulau-pulau sekitarnya.
    5. Sektor V : Meliputi Flores dan sekitarnya.
    6. Sektor VI : Meliputi Wilayah Timor (Indonesia) dan Pulau-pulau sekitarnya.
  4. Berdasarkan Keputusan Gubernur Militer Daerah Nusa Tenggara Nomor : KPTS-GN 013/7/1957 Nusa Tenggara dibagi dalam 2 Sektor.
  5. Berdasarkan Surat Keputusan Komandan Komando Daerah Militer XVI/Reksabuana Nomor : KPTS 006/ I /1960 tanggal 19 Januari 1960 pembagian dalam 2 Sektor dirubah menjadi 3 Sektor Daerah Swantentara Tingkat I (Daswati).
  6. Mulai tanggal 24 Pebruari 1961 dengan Surat Keputusan PANGDAM XVI/UDAYANA No. KPTS 21/2/1961, sektor-sektor dirubah menjadi KOMANDO RESOR MILITER (KOREM) dimana Komando sektor C menjadi Komando Resor Militer Nusa tenggara Timur. Letkol Paikun dan sektor C/NTT secara langsung menjadi DAN KOREM/NTT. Bersamaan dengan perubahan Sektor menjadi Korem, berubah Pula nomor Kodim-Kodimnya dimana Kodim-Kodim yang berada dibawah Korem/NTT berubah penomorannya. Kodim 1608 menjadi Kodim 1601 Sumba dan sekitarnya. Kodim 1607 menjadi Kodim 1608 Timor dan sekitarnya. Kodim 1606 menjadi Kodim 1605 Flores dan sekitarnya.
  7. Dengan Radiogram PANGDAM XVI/UDAYANA No.T.KDM 420/5/1961 tanggal 6 Mei 1961 untuk Korem-Korem ditetapkan nomor-nomornya dimana untuk Korem Nusa Tenggara Timur menjadi Korem 161/Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 1963 diresmikan 2 buah Kodim baru dilingkungan KOREM 161/NTT masing-masing Kabupaten Timor Tengah Utara dan Belu menjadi Kodim 1611 dan Kabupaten Sikka dan Flores Timur menjadi Kodim 1607. Dengan demikian KOREM 161/NTT saat itu membawahi 5 Satuan KODIM.
  8. Pada tanggal 20 Mei 1966 dengan Surat Keputusan Panglima Angakatan Darat Nomor Kep-389/5/1966 telah disyahkan Dhuaja KOREM 161/Nusa tenggara Timur dengan nama : “WIRA CAKTI “ sejak saat itu dibentuk KOREM 161 secara taktis dan administratif berada DIBAWAH KODAM XVI/UDAYANA.
  9. Pada tanggal 11 Desember 1985 terjadi Reorganisasi Batalyon Infanteri 743-BS berubah status menjadi Batalyon Infanteri Teritorial 743/Pradnya Samapta Yudha.
  10. Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep / 26 / IX / 1999 tanggal 21 September 1999 telah terjadi likuidasi Batalyon Infanteri 745/Sampada Yudha Bhakti dan alih status Batalyon Infanteri 744/Satya Yudha Bhakti dibawah kendali Korem 161/Wirasakti. Berdasarkan Surat Keputusan PANGDAM XVI/UDAYANA NO. Kep/ 21/2/1961 tanggal 24 Pebruari 1961 ditetapkan sebagai hari Jadi Korem 161/Wira Sakti.